KIMIA ORGANIK FISIK
Bila kita berbicara tentang kimia, tentu
saja akan membahas banyak yang akan di pelajari. Selanjutnya, kimia itu terbagi
atas kimia organik , kimia anorganik, kimia fisik, kimia analitik dan biokimia.
Materi yang akan dibahas kali ini adalah
kimia organik. Dimana lebih spesifiknya kimia organik fisik.
Dasar dalam pemahahan kimia organik
fisik dimulai dengan memahami konsep-konsep yang diperlukan dalam mempelajari
struktur molekul senyawa organik.
1.
Elektronegatifan
Keelektronegatifan
suatu elektron menunjukkan kemampuan atom untuk menarik atau melepaskan
elektron.Kecenderungan
elektronegatifitas dalam sistem periodik dimana :
Dalam satu golongan : Semakin kebawah semakin kecil keelektronegatifannya.
Dalam satu periode : Semakin kekanan semakin besar keelektronegatifannya, tetapi paling besar adalah golongan VII A bukan VIII A.
Dalam satu golongan : Semakin kebawah semakin kecil keelektronegatifannya.
Dalam satu periode : Semakin kekanan semakin besar keelektronegatifannya, tetapi paling besar adalah golongan VII A bukan VIII A.
2.
Ikatan
Hidrogen
Ikatan
hidrogen dapat terjadi antara molekul yang terdiri atas atom H dengan atom lain
yang sangat elektronegatif ( F,O,N). Dapat dikatakan juga, gaya tari antara
atom hidrogen yang amat positif (disuatu molekuI) dengan atom yang sangat
elektronegatif (di molekul lain).
Contoh
: H2O, NH3, HF, C2H5OH, H2SO4,
CH3COOH.
3.
Gaya
Van Der waals
Gaya
yang terjadi akibat adanya gaya tarikan antar dipol permanen, gaya antar suatu
dipol permanen dan dipol induksi, dan gaya antar dua dipol induksi sementara.
Contoh
: H2s,HCl dan PCl3
Cara
cepat memahaminya, ikatan antar molekul yang jauh lebih kuat dibandingkan yang
berdekatan.
4.
Polarizabilitas
Polarisasi
diperlihatkan dengan adanya prinsip suatu kelarutan “like dissolve like”.
Dimana, suatu senyawa yang bersifat polar akan melarut pada pelarut polar. Demikian juga suatu pelarut non polar
dapat larut dalam pelarut non polar juga. Polaritas suatu bahan dapat ditentukan
dari strukturnya, umumnya bahan yang bersifat ionik atau kovalen sersifat
polar. Dan untuk yang non polar umumnya bahan yang bersifat ionik .
5.
Gugus
fungsi
Gugus
fungsi merupakan atom atau kelompok atom dalam molekul yang memilki sifat kimia
yang khas. Suatu gugus yang sama dalam molekul yang berbeda diperlihatkan
dengan perilaku kimia yang sama.
Selain
itu, dari gugus fungsi dapat dianalisa adanya katalis yang tepat akan diuji bila
mengetahui gugus fungsi yang baiknya.
6.
Efek
induksi
Terjadinya
karena adanya suatu aksi elektrostatik yang diteruskan melalui rantai atom
melalui suatu molekul (melewati ikatan phi). Dapat diartikan sebagai kemampuan
suatu gugus /atom yang terikat dalam suatu molekul untuk menolak atau menarik
elektron, dibandingkan dengan atom hidrogen dalam molekul yang sama sehingga
terjadi polarisasi ikatan.
7.
Resonansi
Resonansi
merupakan suatu pergeseran/delokalisasi pasangan elektron pada orbital pi dan
atau pasangan elektron bebas diantara atom-atom yang berdampingan. Bila
delokalisasi ikatan pi menjauh dari gugus terjadi efek resonansi positif
(+R/+M). Bila delokalisasi elektronnyamenuju gugus maka efek resonansi negatif
(-R/-M). Efek resonansi menyebabkan molekul senyawa mempunyai bentuk-bentuk
resonansi/struktur resonansi. Struktur molekul yang sesungguhnya merupakan
hibrida dari sruktur-struktur resonansi mungkin terjadi.
8.
Hiperkonjugasi
Terdelokalisasinya
elektron ikatan sigma antara Cα dengan Hα terhadap ikatan rangkap.
Delokalisasi
ikatan sigma menyebabkan terjadinya hiperkonjugasi. Keruahan molekul senyawa
karbon menyebabkan adanya efek strik yang dapat menyebabkan kereaktifan/kestabilan
senyawa karbon.
9.
Tautomeri
Perpindahan proton dari satu atom dalm
satu molekul keatom yang lain menjadi molekul lain. Umumnya perpindahan atom H Pada atom O,S,N. Selain
itu dikenal juga tautomerisasi adalah senyawa-senyawa organik yang melakukan
reaksi antar perubahan. (Http:/id.m.wikipedia.org/wiki/tautomer).
10. Regangan ruang
Adanya perbedaan dalam ikatan
atom-atom atau gugus ruangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Kadarohman. (1995). Struktur Molekul Senyawa Organik.
Bandung: Eliel, Ernest. (1962). Stereo Chemistry of Carbon Compound. New
Delhi
Fesenden, Ralph J & Joan S. Fessenden. (1983). Kimia
Organik I. Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA, IKIP Bandung. Kogakusha: Mc
Graw-Hill.
March, J. (1990). Advanced Organic Chemistry: Mechanism
and Structure. McGraw Hill.
Solomon & Fryhle. (2004). Organic Chemistry.
Singapore: John Willey & Sons. Terjemahan A Hadyana P. Jakarta:
Erlangga.
10 komentar:
Terima kasih atas infonya sis☺☺
Semangattt. Ditunggu materi selanjutnyaa 😉
Mkasih kak atas infonya, sangat membantu
terimakasih infonya..
untuk regangan ruang mohon ditambah lagi ya.
Devi ambrina: iya sma2 kak..
Reni anggraini : wah, amim kak, semoga ilmunya bermanfaat ya kak 😊😇
adi Nugraha : sip kak, silahkan ditunggu catatn slanjutnya
rivi : Terima kasih atas masukanny, bnyk kesalahn yg harus penulis akui.. untknke depannya akan menjadi perhatiian kak.. 😉
Salam kimia kakak2 semua
Terimakasih atas informasinya.. tetapi akan lebih baik bila ditambahkan dengan gambar-gambar dan penjelasan yg secara mendetail. Ditunggu postingan selanjutnya ya ;)
Terimaksih atas infonya.
maaf min. Yang mempengaruhi kelektronegayifan itu apa y min. Kalau di tinjau dati unsur periodik.?
Patricia : Saran yang sangat baik, kl sya blh menmbahkan ksalah dr pemaparan yg tdk ckup komplit dan signifikan mhon dimaafkn ya. Dan untk depannya akan sangat besar untk dilakukn perbaikan.. Terima kasih saudari patricia.. 😊
Ahmad : baiklh, mnurt literatur yg sy baca Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti atom tersebut terhadap elektron dari jari-jari atom.Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom yang lain). Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin kebawah makin kecil, karena gaya tarik-menarik inti makin lemah. Unusr-unsur bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.Unsur-unsur yang seperiode : keeloktronegatifan makin kekanan makin besar keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen).
Semoga dapat membantu jawabannya..
terimakasih untuk materinya, saya mau bertanya bagaimana kelektronegatifan pada golongan VIIA?
Posting Komentar