TAUTOMERI
Tautomeri umumnya
terjadi pada senyawa keto dan enol. Pada contoh :
Dari literatur
menunjukkan, Suatu bentuk keto memiliki ikatan C-H, C-C, dan C=O, serta mempunyai
ikatan C=C, C-O, dan O-H. Kestabilan ini diperlihatkan pada keto yang lebih
stabil.
Sehingga kestabilan
keto mengandung ikatan rangkap yang dapat berkonjugasi dengan ikatan rangkap
enol, jumlah enol menjadi besar dan bahkan bisa menjadi dominan. Contohnya pada
Ester yang mempunyai enol lebih banyak
daripada keton. Di dalam molekul seperti asetoasetat, enol juga akan distabilkan
oleh ikatan hidrogen internal, yang mana ikatan ini tidak tersedia dalam bentuk
keto:
Sering kali
jika kandungan enolnya tinggi maka kedua bentuk dapat diisolasi. Bentuk keto
ester asetoasetat murni meleleh pada -39oC sedangkan bentuk enolnya adalah
cairan dengan titik leleh -78oC. masing-masing dapat disimpan selama beberapa hari
jika katalisator seperti asam atau basa benar-benar telah dikeluarkan. Bahkan
enol paling sederhana yakni vinil alkohol CH2=CHOH telah dibuat dalam fase gas
pada suhu kamar, dan enol ini mempunyai waktu paruh sekitar 30 menit
Keberadaan
enol sangat dipengaruhi oleh pelarut, konsentrasi, dan suhu. Ester asetoasetat
mempunyai kandungan enol 0,4% dalam air dan 19,8% dalam toluena. Dalam hal ini,
air mengurangi konsentrasi enol melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan
karbonil sehingga gugus tersebut kurang bersedia membentuk ikatan hidrogen internal.
Jika ada
basa kuat, kedua bentuk enol dan keto dapat kehilangan proton. Anion yang
dihasilkan keduanya adalah sama.
Tautomeri pergeseran proton yang lain
Di dalam
semua hal, anion hasil dari pelepasan sebuah proton dari masing-masing
tautomer adalah sama karena resonansi.
Beberapa contoh adalah:
- Tautomeri Keto-Enol
Bagi fenol
yang paling sederhana, di dalam setimbangan ini terletak pada sisi fenol karena
hanya pada sisi ini terdapat kearomatikan. Bagi fenol sendiri, tidak ada fakta
untuk keberadaan bentuk keto. Meskipun demikian, bentuk keto menjadi penting
dan mungkin dominan apabila:
(1) adanya gugus tertentu, seperti gugus OH
kedua atau gugus N=O
(2) dalam sistem aromatik yang dipadukan, dan
(3) di dalam sistem heterosiklik.
Bagi
kebanyakan senyawa heterosiklik dalam fase cair atau dalam larutan, bentuk keto
adalah bentuk yang lebih stabil; meskipun di dalam fase uap, posisi kesetimbangan
menjadi berbalik.
2. Tautomeri Nitroso-Oksim
.
4.
Tautomeri imina-enamina.
DAFTAR PUSTAKA
Bansal, R. K, 1980, Organic Reaction Mechanisms, McRaw-Hill Publishing Company
Limited, New Delhi.
Ferguson, L. N., 1966, The Modern Structural Theory of Organic Chemistry, Prentice-
Hall of India (Private) LTD, New Delhi.
Isaacs, N. S., 1975, Reactive Intermediates in Organic Chemistry, Jihn Woley & Sons,
London.
Isaacs, N. S., 1995, Physical Organic Chemistry, 2nd Edition, Prentice Hall, London.
March, J., 1985, Advanced Organic Chemistry – Reactions, Mechanisms, and Structure,
3rd Edition, New York.
Bansal, R. K, 1980, Organic Reaction Mechanisms, McRaw-Hill Publishing Company
Limited, New Delhi.
Ferguson, L. N., 1966, The Modern Structural Theory of Organic Chemistry, Prentice-
Hall of India (Private) LTD, New Delhi.
Isaacs, N. S., 1975, Reactive Intermediates in Organic Chemistry, Jihn Woley & Sons,
London.
Isaacs, N. S., 1995, Physical Organic Chemistry, 2nd Edition, Prentice Hall, London.
March, J., 1985, Advanced Organic Chemistry – Reactions, Mechanisms, and Structure,
3rd Edition, New York.
8 komentar:
Materinya bagus sekali sangat bermanfaat dijadikan tambahan referensi. Terimakasih.
Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
Materinya bermanfaat, terimakasih
susi : sama-sama saudari susi..
reni dan aji : alhamdulillah smga menginspirasi
Terima kasih atas pemaparannya
Materi yang sangat lengkap dan Bagus buat di jadikan referensi ....terimakasih :)
Materi yang sangat lengkap dan Bagus buat di jadikan referensi ....terimakasih :)
Posting Komentar